Senin, 12 Desember 2011

pranata masyarakat Jepang


高齢化社会


KOREIKA SHAKAI
-japan aging society-

Jepang adalah negara dengan harapan hidup terpanjang di dunia sekarang ini. Tetapi di lain hal, dengan tingkat kelahiran yang semakin menurun dari tahun ke tahun, Jepang berlanjut menjadi Koreika Shakai. Dengan prosentase penduduk berusia diatas 65 tahun mencapai 7.1% (9.9% di Amerika) untuk tahun 1970 dan kemudian naik menjadi 12% (12.7% di Amerika) pada tahun 1990. Jika dilihat beberapa Negara maju memiliki kecenderungan ini, tetapi ketika Jepang dibandingkan dengan Amerika, kecepatan pertumbuhan penduduk usia lanjut di Jepang lebih cepat dari pada di Amerika.
Pasca perang dunia II, penduduk warga Negara Jepang mulai memfokuskan diri pada pembangunan Negara. Dalam masa pembangunan dan pemulihan Negara, kesejahteraan masyarakat dengan sendirinya didapat sejalan dengan majunya Negara Jepang menjadi salah satu Negara dengan perekonomian terkuat nomor dua di Dunia. Kesejahteraan masyarakat salah satunya tercermin dengan meningkatnya usia penduduk yang semakin bertambah seiring naiknya batas usia produktif di jepang yang tadinya 60 tahun dinaikkan menjadi 65 tahun.
Kehidupan penduduk lansia yang kian membaik, fasilitas yang memadai, dan kesejahteraan sosial yang mereka jalani selama masa pensiun menambah tingkat kesejahteraan untuk para lansia ternyata juga menimbulkan dampak pada Negara dan dana pensiun yang menyokong kehidupan mereka.
bagan pertumbuhan dan perkiraan penduduk Jepang
yang menggambarkan diagram pohon hingga ke layang-layang
Pertumbuhan populasi penduduk usia lanjut yang terlampau cepat ini akan berpengaruh pada kehidupan Jepang di kehidupan mendatang. Sekarang ini 23% penduduk Jepang adalah berusia 65 tahun, dan dengan perhitungan bahwa pada tahun 2055 akan meningkat tajam menjadi 41%. Pencapaian ini akan berakibat pada dua hal yang berasal dari meningginya penduduk lansia [koreika shakai] dan berkurangnya angka kelahiran [shohika shakai] setiap tahunnya, maka akan menyebabkan jumlah penduduk Jepang yang di perkirakan akan menurun 25% dari 127.8 juta jiwa  pada tahun 2005 menjadi 95.2 juta jiwa pada tahun 2050. Akibat dari hal ini akan berakibat pada segala aspek kehidupan sosial di Negara Jepang pada waktu mendatang.

A.    Koreika shakai
Koreika shakai ditulis dengan kanji 高齢化社会 dimana Ko  Berasal dari kanji takai高い yang artinya tinggi, Rei berasal dari kanji yowai yang artinya umur, Ka berasal dari kanji fukeru化けるyang artinya tumbuh menjadi berumur/ menua, dan Shakai社会memiliki arti masyarakat. 
Koreika Shakai adalah peningkatan jumlah penduduk berusia lanjut pada Negara Jepang. Lebih tepatnya adalah pertumbuhan dengan peningkatan yang sangat tajam pertahunnya dari penduduk yang berusia 65 tahun keatas dan merupakan penduduk yang sudah tidak wajib lagi bekerja dan membayar uang pensiun serta merupakan orang yang secara rutin mandapat asuransi perbulannya atau dapat dikatakan sebagai warga yang sisa hidupnya akan dihidupi oleh Negara.
B.     Penyebab timbul masalah pada Koreika Shakai
§  Shoshika shakai
Kekurangan generasi muda atau lebih tepatnya menurunnya tingkat kelahiran bayi pertahun yang merupakan generasi muda mendatang yang akan membangun Negara.
§  Bankokka
Merupakan penundaan usia menikah  oleh para wanita yang lebih memilih untuk berkarir terlebih dahulu dari pada menikah. Bankokka sendiri merupakan salah satu dampak negative yang diperoleh Jepang, dimana mengikuti kebudayaan workaholic yang gila akan bekerja ini tentu perihal bankokka ini  bukanlah hal yang  tak lazim. Tapi karena kebudayaan gila kerja yang merambah sangat meluas di kalangan wanita inilah yang menjadi masalah, yang kemudian lambat laun kebanyakan wanita mulai lebih mengutamakan karir mereka dan mengesampingkan pikiran untuk membentuk keluarga baru. Walaupun begitu keinginan mereka untuk memiliki pasangan memang ada tetapi tidak harus menikah terlebih dahulu.
§  Pergeseran budaya uchi dan ie akibat gaya urbanisasi di kota
Dalam hal ini, masyarakat jepang adalah masyarakat yang  menganut konsep keluarga inti (ie seido) yang merupakan konsep sentral kehidupan masyarakat  Jepang. Namun akibat urbanisasi dari gaya hidup mandiri di perkotaan, gaya hidup sendirinpun mulai menggantikan konsep ie seido tersebut sehingga masyarakat jepang yang terkena dampak urbanisasi ini kebanyakan lebih memilih untuk tinggal sendirian dibandingkan melanjutkan ie-nya.
§  Tingkat perceraian yang tinggi
Hal ini jelas mempengaruhi pasangan-pasangan muda yang sudah siap fisik dan material tetapi ternyata tidak siap mental karena isu-isu akan perceraian yang sering terjadi di Jepang. Untuk itu banyak dari mereka yang lebih memilih hubungan saling melengkapi bak perkawinan tetapi sebenarnya mereka tidak memiliki ikatan pernikahan.
§  Maraknya hubungan tanpa ikatan pernikahan
Hal ini menjadi salah satu sebab takutnya pasangan muda memiliki anak. Karena takut akan malu yang dihadapi karena memiliki anak di luar pernikahan. Dan hal ini jugalah yang menjadi sebab maraknya bankokka  di kalangan generasi muda sekarang. Mereka memiliki pasangan dan dapat hidup bersama tanpa harus memiliki ikatan hubungan dalam pernikahan.
§  Mahalnya biaya memiliki anak
Karena biaya kelahiran tidak termasuk dalam asuransi kesehatan yang dimiliki setiap warga Negara Jepang, maka mahalnya biaya kelahiran dan perawatan anak menjadi alasan yang hampir selalu ditemui di masyarakat. Tetapi ada pengecualian untuk kelahiran Caesar yang mendapatkan asuransi kesehatan karena dianggap sebagai sebuah penyakit.


C.     Dampak-dampak yang dipengaruhi oleh koreika shakai:
§  Masalah dana pensiun
Pemerintah Jepang mewajibkan setiap orang dewasa untuk masuk program pensiun wajib yang dimulai pada pada akhir tahun 1960. Dimana dana pensiun ini sebenarnya bukan hanya berlaku terhadap orang Jepang saja, tapi juga terhadap orang asing yang tinggal di jepang. Tetapi belakangan ini soal pensiun inilah yang dirisaukan oleh banyak orang, terutama daari kalangan muda. Masalahnya meskipun setiap orang diwajibkan membayar setoran mulai sejak muda, pada saat mereka tua nanti belum tentu mereka akan mendapatkan uang pensiun. Dimana dengan dana pensiun ini pemerintah Jepang membantu ‘menghidupi’ masyarakat yang sudah berumur lebih dari 65 tahun yang jumlah mereka tiap tahun bertambah banyak seiring dengan semakin panjang usia rata-rata penduduk Jepang. Uang yang digunakan untuk membayar pensiun ini tentu saja diambil dari dana yang disetor oleh masyarakat  yang umurnya belum mencapai umur pensiun. Yang jadi masalah , dari tahun ke tahun jumlah orang di Jepang semakin menurun, sedangkan jumlah orang tuanya semakin banyak.
Pada tahun 2005 salah satu permasalahan yang ramai dibicarakan di Parlemen jepang antara lain masalah dana pensiun yang sangat berhubungan erat dengan masalah kependudukan yaitu adanya koreika shakai dan shoshika shakai. Inilah mengapa orang muda jepang sekarang merasa khawatir tidak akan menerima dana pensiun di masa tua nanti karena ditatidak ada generasi penerus yang akan menanggung dana pensiun mereka nantinya.
Masalah lainnya adalah tingkat kesejahteraan yang semakin membaik membuat ornag Jepang berumur semakin panjang. Menurut data terbaru dikatakan bahwa usia rata-rata wanita Jepang adalah 85 tahun dan untuk laki-laki adalah 79 tahun. Di satu sisi ini adalah hal yang patut disyukuri, tapi di lain hal, ini berarti semakin banyak usia penduduk yang tidak produktif yang harus di support oleh mereka-mereka yang masih muda. Oleh karena itu beredar isu di kalangan kaum muda tentang kemungkinan tentang tidak bisa didapatkannya dana pensiun meskipun sudah membayar sejak muda.

§  Dampak terhadap perekonomian Negara
Meningkatnya jumlah penduduk lansia berarti meningginya usia penduduk yang tidak produktif dalam membantu perekonomian Negara dan menurunnya  penduduk muda berarti menurunnya tingkat usia produktif yang merupakan ujung tombak pembangun Negara. Penurunan tingkat kelahiran bayi sementara disisi lain laju pertumbuhan yang sangat cepat dari para lansia mulai mengancam Jepang, jika kondisi ini dibiarkan terus berlanjut dalam beberapa tahun ke depan nantinya berimbas pada berkurangnya penduduk usia produktif dan juga tenaga kerja di jepang.
Di tahun 2010, pemerintah jepang memperkirakan ada dua pekerja yang akan berhenti untuk setiap para pekerja baru yang masuk sebagai tenaga kerja, maksudnya antara pekerja yang berhenti dengan tenaga kerja baru berbanding 2:1. Dari sini terlihat jelas, usia produktif sebagai sumber daya manusia yang dibutuhkan bagi keberlangsungan perekonomian suatu Negara berkurang pertahunnya.
Dengan begitu peningkatan beban ekonomi yang harus ditanggung pemerintah Jepang kepada para lansia semakin tinggi karena terus memfasilitasi para lansia sampai waktu yang tidak bisa ditentukan. Biaya untuk memfasilitasi hal ini setiap tahunnya semakin meningkat sehingga membuat pemerintah Jepang berfikir keras agar anggaran Negara yang digunakan untuk memfasilitasi penduduk lansia tetap ada.
Penduduk lansia yang jumlahnya semkain benyak juga menyebabkan anjloknya Negara Jepang yang memiliki ekonomi terkuat nomor dua di dunia digantikan oleh China. Ini tentu juga dikarenakan Negara lebih memiliki penduduk yang usianya sudah tidak produktif lagi daripada generasi muda yang usianya masih produktif. Untuk itu masyarakat Jepang lansia yang dianggap masih produktif dituntut untuk terus bekerja dan ikut tetap aktif dalam masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari mundurnya usia pensiunan yang seharusnya 60 tahun menjadi 65 tahun.

D.    Upaya pemerintah Jepang dan masyarakat dalam menanggulangi masalah yang timbul akibat Koreika Shakai

1.      Pemerintah Jepang merespon permasalahan yang akan dihadapi para lansia ini karena permasalahan koreika shakai dan shoshika shakai akan berdampak juga pada meningkatnya bantuan perawatan yang dibutuhkan oleh para lansia dikarenakan berkurangnya perawat asal generasi muda maka dari itu dengan mengirimkan perawat dari luar (perawat yang didatangkan dari Indonesia) merupakan salah satu cara mengatasi pembengkakan penduduk berusia lanjut yang butuh pelayanan sosial.
2.      Untuk menghindari ketakutan terhadap biaya perawatan kelahiran bayi yang sangat mahal, pemerintah Jepang berinisistif memberi beberapa tunjangan untuk setiap kelahiran bayi sekarang ini. Tunjangan-tunjungan itu antara lain: tunjangan kelahiran, tunjangan perawatan balita, tunjangan kesehatan anak, dll
3.      Untuk mengurangi beban generasi muda terhadap dana pensiun yang dari tahun ke tahun semakin tinggi, maka penerima dana pensiun diundurkan dari usia 60 tahun menjadi usia 65 tahun
4.      Walaupun angsuran dana pensiun kian naik nominalnya tetapi pembayaran akan disesuaikan dengan pendapatan masing-masing orang.
5.      Masyarakat yang juga turut khawatir akan fenomena inipun berupaya dengan melakukan kampanye-kampanye sosial terumana di sekolah-sekolah yang audiensinya adalah generasi muda mendatang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar